RESENSI
BUKU
Judul
: Natasha, Menyibak Perdagangan Seks Dunia
Penulis
: Victor Malarek
Penerbit
: PT. Serambi Ilmu Semesta
Cetakan
: Pertama 1 Februari 2008
Tebal
: 258 halaman
Entah
mengapa masyarakat kembali diributkan dengan obrolan yang menyayat hati orang
tua dan kalangan kaum hawa. ketika mendengar berita ada empat orang siswa
Sekolah Dasar memperkosa dua teman perempuannya. Kabar lain memberitakan bahwa
seorang remaja SMP diperkosa oleh sebelas orang teman lelakinya. Belum lagi
ketika membaca di koran-koran ada bapak yang memperkosa anaknya. Sontak,
berbagai kalangan ormas muncul dan mengecam kejadian itu. Sepertinya mereka
baru sadar jika pada zaman yang modern ini kita mengalami krisis moral. Yang
perlu diketahui, semua kejadian di televisi itu hanya sebagian kecil dari
seluruh kejadian kekerasan perempuan yang dari zaman jahiliyah hingga zaman
yang penuh peradaban saat ini. Mungkin buku ini bisa memperluas cara pandang
kita.
Dialah
Viktor Malarek, penulis buku “Natasha, Menyibak Perdagangan Sekx Dunia”
juga sekaligus berprofesi sebagai
wartawan selama 30 tahun yang berasal dari Ukraina. Dalam karyanya ini,
dia membedah tuntas suatu fenomena perdagangan perempuan di Eropa Timur dimulai
dengan bagaimana cara perekrutan, jalur penyelundupan, tempat penggojlokan
sampai tujuan akhir perempuan ini dijadikan waita penghibur.
Buku
ini sejatinya menceritakan hasil wawancara Viktor terhadap korban yang selamat
dari proses perdagangan perempuan untuk dijadikan pekerja seks. Buku ini
dikemas dalam bentuk cerita sehingga terkesan bahwa si korban sendiri yang
bercerita kepada pembaca. Ditambah sajian berupa peta alur perdagangan perempuan
yang terungkap di Eropa Timur.
Buku ini mengambarkan berbagai kisah memilukan
yang dialami perempuan sebagai objek untuk memuaskan nafsu si hidung belang. Seakan-akan kegiatan ini mengalami pembiaran,
para pelaku pun bekerja secara global dan memiliki jaringan dibalik layar. Hal
ini semakin disuburkan oleh kegiatan korupsi dan keuntungan ekonomi oleh
pengasa setempat.
Natasha
adalah tokoh utama yang merupakan korban selamat dari proses trafiking itu. Iya
menceritakan perjalanannya dari suatu camp penampungan ke camp lain, bertemu
dengan teman sesama korban yang mengalami tekanan batin hingga bunuh diri. Jika
kita membaca lembar demi lembar dari buku ini, kita menyaksikan bahwa mereka
yang melakukan perdangangan manusia lebih kejam daripada binatang.
Sedikit
cuplikan dari buku Natasha ini, dialah gadis lain yang bernama Olenka, seorang
gadis Ukraina yang berumur sembilan belas tahun mengaku telah diperkosa
sebanyak 1.800 kali oleh lelaki-lelaki dengan berbagai latar belakang usia dan
profesi, selama tiga tahun. Setiap kali diperkosa, para pemakainya itu membayar
$50 kepada majikannya.Sedangkan Olenka tidak menerima satu senpun dari uang
yang berjumlah hampir 1 milyar rupiah itu.Bahkan menurut pengakuan Olenka
kepada penulis buku ini, dia pernah digilir oleh dua belas orang tentara
penjaga perdamaian PBB.
Pada
waktu lain Olenka dijual kepada tentara-tentara Amerika, Kanada, Inggris,
Rusia, Perancis. Selain itu dia juga harus melayani pekerja sosial dari
berbagai lembaga internasional, yang berbondong-bondong ke daerahnya sesudah
konflik. Dari sekian banyak “pemakainya” itu, Olenka seringkali minta
pertolongan untuk dibebaskan dari penderitaan itu, tetapi mereka malah
menyampaikan kepada “pemilik” Olenka, bahwa dia ingin melarikan diri. Akibatnya
Olenka dipukuli dan dikurung tiga hari di dalam gudang tanpa diberi makan.Dalam
suatu kesempatan Olenka akhirnya diselamatkan oleh penggerebekan bar yang
dilakukan oleh International Police Task Force (IPTF) PBB.Olenka mengaku kepada
Victor Malarek saat wawancara, bahwa delapan orang dari polisi PBB yang
membebaskannya itu pernah memperkosanya. Seperti cerita khayalan saja
kedengarannya, tetapi kadang dunia realitas lebih kejam dari apa yang ada dalam
khayalan manusia.
Buku
ini sangat baik untuk dibaca guna mamahami mata rantai perdagangan manusia
khusunya perempuan. Meski Victor tidak mengungkap perdangan peremuan di
Indonesia. Tidak menutup kemungkia hal itu terjadi. Saat ini kita masih marak
mendengar perempuan yang masuk di dunia prostitusi. Itu menandakan masih banyak
yang harus kita lakukan disekitar kita.
Semoga bermanfaat…
0 komentar:
Posting Komentar