Kamis

Etika Lingkungan Hidup

RESENSI BUKU


Judul : Etika Lingkungan Hidup
Penulis : A. Sonny Keraf
Penerbit : Penerbit Buku KOMPAS, 2010
Jumlah Halaman : XV + 408 hlm


Buku ini memberikan pemahaman kepada masyarakat modern untuk lebih beretika di dalam relasinya dengan alam. Etika tidak hanya berpusat pada relasi diantara sesama makhluk sosial, tetapi jauh daripada itu, manusia melupakan hakekatnya sebagai salah satu makhluk hidup yang ada di bumi ini. Tidak hanya manusia yang menginginkan kehidupan yang damai penuh dengan kasih sayang. Namun nilai-nilai keberpihakan
masyarakat tradisional terhadap alam mulai luntur ketika memasuki era modern bahkan di era modern lanjut ini kehidupan alam tidak menjadi prioritas utama. Alam terlupakan oleh manusia sebagai tempat tinggal makhluk hidup seperti manusia tinggal. Padahal bukan hanya manusia yang hidup di dalamnya, banyak organisme lainnya yang membutuhkan ruang bebas untuk mereka tumbuh dan berkembang.
Kemajuan pola pikir masyarakat tidak sejalan dengan etika yang seharusnya ditanamkan masyarakat modern, etika di dalam buku ini dimaksudkan sebagai disiplin ilmu yang berbicara tentang relasi manusia dengan lingkungan hidup dan bagaimana seharusnya yang dilakukan manusia terhadap alam semesta. Dan seharusnya masyarakat modern melakukan alam seperti mereka bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama manusia, melakukan apa yang dianggap baik secara moral terhadap sesama manusia juga dilakukan di saat mereka berinteraksi dengan alam.
Kemunduran etika lingkungan hidup masyarakat modern di dalam buku ini termasuk dalam cara pandang antroposentris yang memandang bahwa manusia dan kepentingannya mempunyai nilai tertinggi dari kepentingan makhluk hidup lainnya. Dalam pandangan antroposentris relasi antara alam dengan manusia hanya bersifat instrumentalistik, hanya karena semua keterkaitan ekologis yang sangat erat dengan alam, maka manusia mempunyai kewajiban untuk melestarikan lingkungan. Dalam pandangan ini alam hanya akan dilestarikan karena mempengaruhi kepentingan dan keberlangsungan hidup manusia, alam tidak mempunyai nilainya sendiri. Alam hanya sebagai alat pemuas kebutuhan manusia.
Kemudian apa yang seharusnya dilakukan manusia modern terhadap alam, buku ini menawarkan berbagai pemahaman tentang etika lingkungan hidup, selain cara pandang antroposentris yang dianggap sebagai penyebab kerusakan lingkungan hidup , maka di dalam buku ini juga dijelaskan berbagai cara pandang yang lebih pro-lingkungan yaitu biosentris dan ekosentrisme yang lebih menghargai keberadaan alam. Semua makhluk hidup dalam cara pandang keduanya mempunyai kedudukan yang sama dengan kepentingan manusia. Etika biosentris dan ekosentris terlihat dalam aktivitas masyarakat adat di seluruh belahan dunia yang masih dekat dengan alam. Masyarakat adat lebih memandang bahwa alam merupakan satuan kehidupan yang terlepas dari kepentingan manusia juga patut untuk dilakukan secara moral karena bernilai bagi dirinya sendiri.
Biosentrisme misalnya merupakan etika lingkungan hidup yang etika lingkungan hidup yang ingin mendobrak cara pandang antroposentris yang hanya berpusat pada komunitas manusia namun lebih luas lagi memberikan perhatian kepada seluruh komunitas biotis. Sedangkan ekosentrisme merupakan kelanjutan dari biosentris yang mempunyai banyak kesamaan dan perbedaan hanya pada pusat perhatiannya lebih luas yaitu kepada komunitas ekologis. Ekosentrisme sering disebut sebagai Deep Ecological yang menuntut suatu etika baru yang berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitan dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.
Kedua,,,cara pandang telah diaktualisasikan oleh masyarakat adat hampir di seluruh yang lebih menunjukkan sikap yang lebih beretika kepada alam dan makhluk hidup lainnya. Namun eksistensi masyarakat adat di dalam memaknai alam dengan sangat bijak ditenggelamkan oleh cara pandang modern dan etika Barat dan beberapa pemahaman beberapa ajaran agama yang menempatkan kepentingan manusia di atas segalanya. Filsafat Barat, tradisi pemikirin liberal serta agama Kristen dianggap sebagai akar dari berkembangnya etika antroposentrisme. Dalam pemikirin tradisi Aristotelian dalam bukunya The Politics, dikutip tumbuhan disiapkan untuk kepentingan binatang, dan binatang disediakan untuk kepentingan manusia. Dari urutan rantai kehidupan ini manusia seolah menjadi makhluk yang lebih sempurna dari makhluk hidup lainnya dan merasa berhak untuk mengeksploitasi komunitas ekologis lainnya. Oleh karenanya dengan adanya buku ini mampu membuka mata hati kita semua untuk menyelamatkan bumi mualai sekarang. Dan selain itu di sini dikutip ajaran teori Kristen dan para filsuf juga mempengaruhi cara pandang manusia modern dalam memperlakukan lingkungan hidup yaitu dalam kitab kejadian, Pasal 1 ayat 26-28, dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia secitra dengan Allah pada hari keenam sebagai puncak dari seluruh karya ciptaan-Nya. Kisah ini kemudian ditafsirkan oleh manusia modern, bahwa manusia mempunyai untuk mengeksploitasi alam demi kepentingannya.
Akhirnya di era ini sangat dibutuhkan perubahan radikal di dalam masyarakat modern yang sudah hidup dengan segala teknologi yang kurang memperhatikan dampak lingkungan. Mengutip rantai kehidupan Aristotelian dan ajaran Kristen dibutuhkan pemahaman yang bijak bagi setiap orang yang membacanya, maknailah bahwa manusia yang lebih dekat dengan kata sempurna seharusnya harus memikirkan cara terbaik untuk berperilaku secara lebih bermoral daripada makhluk hidup lainnya. Kalau bukan manusia siapa lagi yang akan merubah bumi kita seperti dulu kala sebelum bumi ini mulai rusak seperti sekarang. Hutan gundul akibat penebangan liar, perubahan iklim dan pemanasan global akibat karbon yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, bencana banjir akibat penumpukan sampah dan penggundulan hutan merupakan bencana yang harus dialami oleh semua makhluk hidup. Risiko yang ditanggung bukan hanya manusia tetapi keseluruhan komunitas ekologis yang mendambakan keseimbangan di dalam kehidupan seperti dulu kala sebelum bumi ini mulai tereskploitasi. Untuk itu sebagai generasi muda kita harus lebih memahami secara lebih bijak setiap pengetahuan yang ada.
(bj)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;